Mata Hatiku

Hai! Namaku Chrysanova. Selamat datang dib log Mata Hatiku. Blog ini dibuat untuk menampung beberapa tulisanku sekalian buat “pamer”,hehehe. Buat kalian yang udah repot-repot datang,kenapa nggak kalian sumbangin komentar biar ke depannya kita semua bisa nikmatin cerita yang lebih bagus di sini. OK,segitu aja dari aku. Selamat membaca ya. Thanks a lot.

Guest Book

click here to fill it

Senin, 16 Februari 2015

Jejak Sepatu Merah


Sepatu adalah benda yang tidak asing lagi bagi kita.  Keberadaannya sangat penting karena selain berfungsi sebagai alas kaki sepatu juga dapat menjadi penunjang penampilan seseorang. Oleh karena itu sepatu dipakai sebagai pelengkap busana. Pemakaian sepatu yang tepat akan membuat penampilan tampak lebih baik. Salah satunya adalah sepatu merah yang saya miliki saat berusia lima tahun, tepatnya pada tahun 1994.

Sepatu itu berwarna merah, sedangkan bagian dasar dan juga solnya berwarna hitam. Bahannya dari kain beludru yang lembut dengan sol karet yang nyaman dipakai. Sepatu bermodel pantofel dengan tiga buah hiasan bunga kecil berwarna keemasan ini bernomor 27. Ukuran yang sangat kecil karena sepatu tersebut dipakai ketika saya masih berusia lima tahun dan bersekolah di taman kanak-kanak. Tepatnya TK Chandra Puspa yang berlokasi di Subang dan kemudian pindah ke TK Al Ikhlas di Kota Bandung. Setelah itu kembali lagi ke Subang, tepatnya Tk Yos Sudarso.

Sepatu berwarna merah dengan bagian depan agak meruncing ini memiliki tali di satu sisinya yang dapat dilekatkan ke sisi satunya dengan kancing. Tujuannya agar tidak mudah lepas ketika dipakai. Benda yang berguna sebagai alas kaki ini telah menempuh tahun-tahun yang penuh kenangan dimana saya yang ketika itu masih duduk di taman kanak-kanak selalu memakainya untuk pergi ke sekolah. Dengan demikian sepasang sepatu tersebut sudah menemani saya belajar dan bermain. Belajar di sekolah dan juga bermain di tempat yang sama.

Perpindahan saya dari Subang ke Bandung dan sebaliknya juga mencatatkan riwayat tersendiri bagi sepatu tersebut. Berbagai tempat sudah dijelajahinya. Sepatu tersebut sudah mencicipi lahan TK Chandra Puspa, menapaki jalan yang terbentang dari rumah ke TK Al Ikhlas, bahkan sempat pula menemani saya belajar di TK Yos Sudarso.  Juga pada kesempatan rekreasi sepatu tersebut juga menemani saya pergi ke berbagai tempat. Berangkat mengaji di TPA di depan rumah merupakan rutinitas yang paling sering ditempuh sepatu tersebut selain sekolah. Demikianlah sepatu tersebut telah menunaikan tugasnya dengan baik sebagai alas kaki yang digunakan untuk melindungi kaki pemakainya dari kerasnya aspal jalanan.
Sepatu adalah benda yang tidak asing lagi bagi kita.  Keberadaannya sangat penting karena selain berfungsi sebagai alas kaki sepatu juga dapat menjadi penunjang penampilan seseorang. Oleh karena itu sepatu dipakai sebagai pelengkap busana. Pemakaian sepatu yang tepat akan membuat penampilan tampak lebih baik. Salah satunya adalah sepatu merah yang saya miliki saat berusia lima tahun, tepatnya pada tahun 1994.

Sepatu itu berwarna merah, sedangkan bagian dasar dan juga solnya berwarna hitam. Bahannya dari kain beludru yang lembut dengan sol karet yang nyaman dipakai. Sepatu bermodel pantofel dengan tiga buah hiasan bunga kecil berwarna keemasan ini bernomor 27. Ukuran yang sangat kecil karena sepatu tersebut dipakai ketika saya masih berusia lima tahun dan bersekolah di taman kanak-kanak. Tepatnya TK Chandra Puspa yang berlokasi di Subang dan kemudian pindah ke TK Al Ikhlas di Kota Bandung. Setelah itu kembali lagi ke Subang, tepatnya Tk Yos Sudarso.

Sepatu berwarna merah dengan bagian depan agak meruncing ini memiliki tali di satu sisinya yang dapat dilekatkan ke sisi satunya dengan kancing. Tujuannya agar tidak mudah lepas ketika dipakai. Benda yang berguna sebagai alas kaki ini telah menempuh tahun-tahun yang penuh kenangan dimana saya yang ketika itu masih duduk di taman kanak-kanak selalu memakainya untuk pergi ke sekolah. Dengan demikian sepasang sepatu tersebut sudah menemani saya belajar dan bermain. Belajar di sekolah dan juga bermain di tempat yang sama.

Perpindahan saya dari Subang ke Bandung dan sebaliknya juga mencatatkan riwayat tersendiri bagi sepatu tersebut. Berbagai tempat sudah dijelajahinya. Sepatu tersebut sudah mencicipi lahan TK Chandra Puspa, menapaki jalan yang terbentang dari rumah ke TK Al Ikhlas, bahkan sempat pula menemani saya belajar di TK Yos Sudarso.  Juga pada kesempatan rekreasi sepatu tersebut juga menemani saya pergi ke berbagai tempat. Berangkat mengaji di TPA di depan rumah merupakan rutinitas yang paling sering ditempuh sepatu tersebut selain sekolah. Demikianlah sepatu tersebut telah menunaikan tugasnya dengan baik sebagai alas kaki yang digunakan untuk melindungi kaki pemakainya dari kerasnya aspal jalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar